Slide

Puisi Pesona Pulau Dewata


DEWATA HADIRKAN PESONA
Oleh Muhammad Yusaka

Indah naungan pesona pulau Dewata
Memberikan nuansa bening sejuk di mata
Cahaya pagi sang surya menerangi
Hati dan jiwa berseri di Sanur Pantai Bali
Bersamanya membuat hati terasa bahagia
Bersama mereka hidup semakin lengkap senyum merekah
Semangat hadir di belantara hutan saudara tua
Menunggu menanti dirinya, hati pun terasa gundah
Gelap gulita terbenam di pantai Kutha
Terlihat sosok hitam menutupi cahaya cinta
Ku kawanku berlari mengejar kehidupan
Sendari tawa pun menghias menawan
Mimpi dan cita meratapi bayangan masa depan
Tangis kebahagiaan melengkapi setiap perjalanan
Namun cinta pun lahir seiring berjalannya waktu
Hingga sampailah aku pada siapa hatiku berlabuh
Angin pun menghempas tak berasa
Telah sampailah aku pada jawaban hati
Dewata hadirkan pesona keindahan sang pencipta
Dewata hadirkan pesona dalam hati sanubari


I Love Dewata
READ MORE

Cerpen Curahan Hati


IJINKANLAH HATIKU
BERLABUH DI PELABUHANNYA
                                                           Karya : Muhammad Yusaka


Alkisah ada seorang gadis remaja yang begitu antusias dalam meraih mimpi dan cita-citanya, gadis yang sangat ambisius dalam segala hal yang dilakukannya. Dia selalu ingin jadi yang pertama dan terbaik dari yang terbaik. Gadis itu bernama Kara, Kara terlahir dari keluarga yang berkecukupan. Dia mempunyai wajah yang manis, badannya tinggi dan dia juga termasuk anak yang pintar. Namun sayangnya dia mempunyai watak yang egois, sombong dan mau menang sendiri yang sangat besar. Dia tak pernah dikalahkan oleh siapa pun, karena orang tuanya memberikan tanggung jawab yang besar kepadanya. Maka dari itu dia begitu ambisius dalam hidupnya.
Dan pada saat dia duduk di bangku kelas 1 SMP, dia bertemu dengan seorang laki-laki, namanya Adit. Adit adalah anak yang baik, mempunyai budi pekerti yang halus, dan dia juga termasuk anak yang cerdas. Kara pun sangat bersemangat saat bersaing dengan adit dalam bidang apapun , karena mereka duduk di kelas yang sama. Dan Kara pun selalu menjadi yang pertama dan adit jadi yang kedua, mereka sangat berteman baik, dan mereka pun selalu bersaing sehat. Namun tak disangka saat mereka naik ke kelas 2, mereka berpisah, mereka tidak berada di kelas yang sama lagi. Dan keadaan inilah yang membuat Kara akhirnya berpikir, dia merasa sangat kehilangan adit, berulang-ulang kali dia merenung, dia merasa kesepian tanpa adit di sisinya,” apakah aku mencintainya Tuhan ?, tanpa aku sadari sejak kapan tumbuh perasaan ini di hatiku ???” Katanya dalam hati. Namun dia berpikir ulang dengan pikiran yang jernih, dia berkata bahwa mungkin perasaan ini adalah perasaan suka yang biasa yang dialami anak kecil,”Cinta Monyet”, katanya. Kara pun hanya membiarkan perasaan cintanya tumbuh secara alami, tidak perlu di pupuk atau pun dibunuh, sampai Tuhan mempertemukannya kembali. Itulah yang Kara pelajari dari sosok ibunya. Dia pun hanya diam dan konsentrasi pada belajarnya…..
Hingga pada suatu saat, rasa cinta itu pun terus berkembang dengan seiringnya waktu, sampai pada suatu hari, Hari Pelepasan siswa-siswi kelas 3 diadakan. Semua siswa bergembira ria, tapi rasanya Kara begitu menderita, dengan perasaan yang dipendamnya selama 3 tahun, dia merasa tak sangggup jika jauh dari Adit. Namun bagaimana dengan Adit ???? dulu Adit sangat suka memberi perhatian pada Kara, namun Kara tak pernah sadari itu, tak ada seorang pun yang tahu tentang Adit…………….
Dan sekarang Kara duduk di kelas 1 SMA, dan Adit melanjutkan sekolahnya di luar kota. Kara hanya mencoba untuk ikhlas dalam menerima takdirnya, sampai pada suatu hari dia bertemu dengan seorang laki-laki yang sangat aneh, namanya Adi. Sempat sejenak dia berpikir Adi dapat mengobati luka hatinya, namun ternya salah, adi hanya sosok laki-laki yang tak bertanggung jawab, setelah dia mengatakan cintanya pada Kara, dia malah pergi meninggalkannya. Dia pun hanya bisa menangis di setiap malamnya… tangisan yang begitu lirih, air mata yang berjatuhan pun tak dapat kembali, dan tak ada yang mampu menghapusnya. “mungkin aku nggak akan pernah mendapat cinta dari seorang pria,,,,, aku hanya hidup untuk kau Tuhan dan kedua orang tuaku…” gumamnya. Sosok seorang Adit memang tak akan pernah tergantikan sampai kapan pun, jiwanya yang dulu kuat sekarang rapuh. Dan dia pun berjani pada dirinya sendiri, bahwa dia akan menjaga perasaannya untuk Adit sampai kapan pun… sahabat-sahabatnya pun merasa kasihan pada Kara, apalagi setelah Kara mengucapkan perkataan yang menyentuh hati meraka, “Kawan, jika nanti aku mati, aku mohon katakanlah pada Adit bahwa aku mencintainya…. Dan untuk hidupku sekarang ini, aku hanya ingin menjadi seorang muslim yang solekhah, dan menjadi seorang pengusaha yang sukses,,,, aku ingin ayah dan ibuku bangga denganku, setelah itu aku rela apabila Tuhan mengambil nyawaku,,,, karena untuk apalagi aku hidup, aku hanya sendiri,,,, aku tak mampu lagi meneteskan air mata, serasa airmataku ini sudah habis……” ungkapnya pada temanya. Kara sudah tak sanggup lagi menahan  perasaannya,,, dan setelah dia lulus dari SMA, dia pun menepati semua janjinya, Kara menjadi seorang yang sukses dan orang tunya pun sangat bangga terhadapnya….., namun terasa tersambar petir hati orang tuanya ketika Kara divonis mengidap penyakit kanker Otak stadium 4 …. Ternyata Kara sudah merasakan bahwa hidupnya tak akan lama lagi,,, sempat saat dia di rawat di rumah sakit, dia menceritakan semua tentang Adit kepada orang tunya.. ayah dan ibunya pun tak mampu lagi untuk membendung air matanya. Dia hanya bisa menangis dan bangga terhadap putri satu-satunya itu…” ayah, ibu maafin Kara ya, selama ini Kara salah sama kalian,,,, Kara nggak pernah crita tentang rasa sakit yang kara rasain… ayah dan ibu, jika Tuhan telah memanggilku,,, aku mau ibu dan ayah membawa mawar putih jika mengunjungi aku ya…. Aku ingin selalu mencium wangi dari mawar putih, dan jika suatu hari ibu dan ayah bertemu dengan Adit,,, jangan pernah critakan tentang aku padanya,,,,,,,,,,” ungkapnya kepada ayah dan ibunya….. “dan untuk teman-temanku, aku ingin kalian menjadi orang yang hebat, berjanjilah padaku bahwa kalian akan selalu tersenyum dalam menghadapi apapun tanpa aku…..” pintanya pada teman-temannya… Teman-teman Kara pun hanya bisa meneteskan air mata yang tiada henti……” aku ingin sekali bersandar di bahunya adit, untuk penjamkan dan hembuskan nafas yang panjang………………………………….”gumamnya.
Dan akhirnya pada 2 juli tahun 2018, Kara menghembuskan nafas yang terakhir kalinya. Dia pun pergi dengan kepedihan dan kesendiriannya… semua orang menangis, dan semua bunga mawar putih di sekitar makamnya gugur bersamaan….. mawar putih menunjukan cinta yang begitu tulus dan suci… “selamat tinggal Kara” ucap teman-temannya…
15 tahun lamanya Kara mencintai Adit tiada henti……. Dan ternyata 1 tahun kemudian Adit kembali,,, adit kembali untuk Kara, dia ingin melamar Kara…. Ternyata Adit pergi untuk menuntut ilmu yang tinggi dan menjadi seorang yang sukses, agar Kara mau menerimanya.
Pada kenyataannya dulu Adit mencintai Kara, namun dia tak berani untuk mengungkapkannya. Namun sekarang semuanya sudah terlambat, ketika Adit mendatangi rumah Kara, dia hanya dapat meneteskan air mata dan menyesali dirinya sendiri setelah orang tua Kara bercerita semuanya pada Adit…. Kemudian Adit mendatangi makam Kara dengan seikat mawar putih, dia pun tak bisa membendung perasaannya, “Ra, mungkin aku hanya laki-laki yang bodoh… kenapa aku menyia-nyiakanmu…. Maafin aku sayang…… apa aku pergi terlalu lama ? maafin aku yang tak pernah berani menyatakan cinta kepadamu dari dulu…??????? Ku kira dulu kau membenciku,,,,, maafin aku…..maafin aku……….. aku MENCINTAIMU ! aku tak bisa hidup tanpa kamu !! maaf..maaf…..maaf………..” ungkapnya dengan perasaan yang menyesal…
“Aku mencintai Adit………………………………………………………………”
Cinta yg begitu tulus akan selalu tetap tumbuh dalam hati..walau raga tak lagi bersama.
READ MORE

penjual nasi kucing. Diberdayakan oleh Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "